Menyoal Puisi Terbaru Indonesia

Jika kita “search” di google, maka sering kali akan ditemukan “puisi terbaru” atau “puisi terupdate” yang menjadi fokus bagi admin blog yang menggunakan teknik SEO untuk mengarahkan mesin pencari ke blognya. Jarang para admin blog puisi yang menggunakan teknik SEO dengan menggunakan kata-kata kunci “Puisi Kontemporer”, “Puisi Mutakhir” atau “Puisi Terkini.”

Jika kita memasukkan frasa kunci “Puisi terbaru” atau “Puisi Update” akan berbeda hasil pencariannya, dibanding hasil pencarian dengan menggunakan frasa kunci “Puisi Kontemporer”, “Puisi Mutakhir” dan “Puisi Terkini.”  Frasa kunci kelompok terakhir akan menghasilkan tulisan-tulisan yang serius, berupa esai atau artikel-artikel kajian akademis, sedangkan frasa pada kelompok pertama akan mengarahkan ke blog-blog puisi.

Perkembangan puisi cyber saat ini memang memungkinkan setiap orang untuk mempublikasikan karya-karyanya dengan bebas melalui media internet. Para admin situs atau blog puisi yang mengerti Search Engine Optimization mengerti juga kebutuhan para pencari “puisi” di internet. Sebagian besar para pencari “puisi” di internet dalam dugaan saya adalah para pelajar yang diberi tugas guru mereka untuk mencari puisi-puisi, maka tak heran jika ada yang memasukkan frasa kunci: “contoh puisi chairil anwar”, “contoh puisi amir hamzah,” “contoh puisi bla…bla..bla…”

Yang patut menjadi renungan dalam proses pencarian ini, saat saya coba mencari menggunakan frasa kunci “puisi mutakhir”, “puisi kontemporer” dan “puisi terkini” banyak artikel bahkan yang merujuk ke sebuah ensiklopedia internet terbesar contoh-contoh puisi hanya menunjuk karya-karya penyair yang dihasilkan di tahun 1970-an, seperti puisi Sutardji Calzoum Bachri, Sapardi Djoko Damono dan seangkatannya. Seakan-akan sejarah sastra mutakhir Indonesia terhenti di tahun 1970-an.

Puisi mutakhir atau puisi kontemporer adalah puisi terkini. Puisi terkini adalah puisi-puisi yang paling tidak dihasilkan oleh para penyair di tahun 2000-an atau puisi-puisi di awal abad 21, yang ditandai dengan puisi cyber yang berkembang pesat di berbagai macam situs, blog, micro blog dan social media semacam facebook, twitter dan google plus.

Jadi, jika kita menemukan puisi dengan frasa kunci: “puisi terbaru”, maka senyatanya itulah “puisi mutakhir” atau “puisi kontemporer” atau “puisi terkini” kita. Terlepas dari kualitas, namun itulah nyatanya. Keberagaman karya puisi di internet sebagai cermin perkembangan “perpuisian” kita saat ini.