seekor kupu-kupu terperangkap di perangkap senja, bunga
menangisi sayapnya yang cantik, mengepak-ngepak memuji
matahari
berayun-ayun angan dari bunga ke bunga, dari daun ke daun,
mengepak mengitari taman, sebagai seorang yang mimpi
kupu-kupu
mari kemari, katanya menari, jemarinya adalah lelambai
kenangan, berhamburan kupu-kupu dari matanya, mata yang
teramat hijau
jangan kau ganggu imajiku, biar engkau seterang matahari,
sekelam langit hitam menyimpan badai di malam hari, jangan
ganggu
jangan ganggu aku, aku tidak gila, katanya. dia menyusun
kata dari sepatu dan kupu-kupu. yang mengingatkan pada
sebuah taman.
matanya adalah kedalaman yang sukar diduga dalamnya,
sumber mata air yang tak akan habis ditimba, pusaran
rahasia
di sebuah taman, dia membayangkan kanak-kanak yang
bermain gelembung sabun itu adalah dirinya, masa depan
yang ditulisnya dengan airmata
ada sebutir debu melayang, di taman itu, membayangkan suatu
ketika akan menggesek biola itu
puisi yang romantis
Bagus dongeng nya terus berkarya ya..?
Sajak ini amat menyeronokkan
Menyeronokkan sajak ini
dalem sekali dongeng puisi nya..sukses selalu